Halaman
Pendidikan Seks Bebas
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi bab ini peserta didik
diharapkan memiliki pengetahuan dan mampu
menghindari (Seksbebas) serta menunjukan perilaku
kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,
disiplin, dan toleransi
Kata Kunci
Pendidikan Seks Bebas
Peta Konsep
Pemahaman Konsep
a. Seks bebas
Seks Bebas
a.
Tujuan
b.
Pendidikan seks bagi
remaja
c.
Bahaya seks bebas
d.
Menghindari seks
bebas
Pendidikan Seks Bebas
Pendidikan Seks Bebas
A.Pengertian Seks Bebas
Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai
sex play
yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks yang akan
dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang
arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar
, dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks
bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti
heterosexual
(seseorang yang mempunyai
keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah
biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara
sex instruction
dan
education in sexuality
.
Sex
instruction
ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan
sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui
hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga
dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun
education in sexuality
meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan
pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai
individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik
Sex instruction
tanpa
education in sexuality
dapat menyebabkan
promiscuity
(pergaulan dengan siapa saja) serta
hubungan seks yang menyimpang.
Bab IX
Kelas VIII SMP/MTs
Edisi Revisi
152
Semester 2
B. Tujuan Pendidikan Seks Secara Umum
Sesuai dengan kesepakatan internasional “’
Conference of Sex Education and Family Planning’
pada 1962
, adalah: “Untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan
kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya,
serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.” Tujuan utamanya adalah
melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan
lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain.
C.Pendidikan Seks Bagi Remaja
Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan norma
dan nilai dalam masyarakat kita menganggap pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan
secara terbuka dan hanya merupakan masalah orang dewasa. Pandangan demikian mengandung
banyak kebenarannya terutama pada masa lampau, ketika informasi tentang seks masih sangat
terbatas. Namun, saat ini informasi tentang seks lebih mudah diperoleh dan sangat banyak. Maka
usaha untuk memberikan informasi yang benar perlu diberikan terutama kepada para remaja.
Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup
masyarakat kita. Dampak negatif dari kemajuan tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang
terjadi di masyarakat. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu, kini menjadi menjadi lazim dan begitu
sebaliknya.
Salah satu pergeseran moral ialah nilai moral seksual terutama di kalangan remaja. Nilai moral
seksual yang dulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, tidak demikian lagi oleh
sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan bimbingan dan penerangan seks kepada
para remaja merupakan suatu yang sangat penting dan perlu.Alasan pendidikan seks sangat
penting diajarkan kepada para remaja adalah:
a. Dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual.
b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral.
c. Dapat mengatasi gangguan psikis.
d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
D. Bahaya Seks Bebas
Seks bebas berarti melakukan aktivitas seks dengan pasangan tanpa diikat perkawinan.
Melakukan seks bebas sangat dilarang oleh agama manapun. Norma-norma di masyarakat juga
menyatakan seks bebas merupakan perbuatan yang terlarang. Pasangan yang melakukan seks
bebas akan mendapat sanksi, baik secara hukum negara maupun hukum masyarakat.
1. Bagaimana Budaya Seks Bebas Muncul?
Budaya seks bebas muncul akibat pergaulan antara pria dan wanita yang bebas. Pergaulan
yang bebas antara pria dan wanita biasanya menggiring pada melakukan aktivitas seks meskipun
mereka tidak terikat perkawinan. Padahal, pria dan wanita yang belum terikat perkawinan tidak
boleh melakukan aktivitas seks.
Faktor-faktor negatif seperti merebaknya informasi bertema pornografi di media massa, dan
kurangnya penanaman moral agama, merupakan sebagian faktor yang menyebabkan munculnya
budaya seks bebas.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
153
2. Apa Bahaya Seks Bebas?
Seks bebas sangat berbahaya, karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama,
masyarakat, juga negara, hamil di luar nikah, mudah tertular penyakit kelamin, dan mudah
terserang penyakit menular lainnya. Berikut beberapa risiko dari perilaku seks bebas :
a. Hilangnya keperawanan dan keperjakaan
Indikasi fisik yang jelas terjadi pada perempuan, yakni robeknya selaput dara.
b. Ketagihan
Karena sudah merasakan kenikmatan, maka mudah sekali muncul rasa ketagihan. Selalu ingin
berbuat, mengulangi dan semakin susah mengendalikan diri.
c. Kehamilan
Perilaku seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan padahal pasangan tersebut belum terikat
secara perkawman. Biasanya kehamilan yang disebabkan seks bebas ini merupakan kehamilan
yang tidak diinginkan.
d. Aborsi dengan segala risikonya
Jika hubungan intim sudah berbuah kehamilan, maka biasanya pasangan tersebut akan
melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Mereka menganggap aborsi adalah jalan yang
terbaik untuk menutup aib dan rasa malu terhadap masyarakat sekitar. Mereka juga belum
siap untuk hidup berumahtangga. Risiko dari aborsi antara lain adalah pendarahan, infeksi,
kemandulan, bahkan kematian.
e. Penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS
AIDS singkatan dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome
merupakan gejala penyakit infeksi
yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia yang disebabkan bukan keturunan akan
tetapi karena virus HIV (
Human Immunodeficiency Virus
). Pengidap HIV adalah seseorang yang
telah terinfeksi virus HIV akan tetapi penderita masih tampak sehat-sehat saja namun sudah sangat
berbahaya karena dapat menularkan virus HIV pada orang lain, sedangkan penderita AIDS adalah
pengidap virus HIV yang telah menunjukan gejala-gejala infeksi oportunistik (infeksi yang timbul
akibat penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus), penderita umumnya
akan meninggal dunia antara 1 – 2 tahun setelah munculnya gejala
AIDS.
Sejak tahun 1981 sampai akhir tahun 2004 lebih dari 70 juta orang telah terinfeksi HIV di
seluruh dunia dan 30 juta orang diantaranya telah meninggal, berikut daftar kasus HIV/AIDS di
dunia hingga Desember 2004 sebagai gambaran peserta didik tentang bahaya dan ancaman virus
HIV/AIDS pada kehidupan manusia.
Kelas VIII SMP/MTs
Edisi Revisi
154
Semester 2
Jumlah orang yang
hidup dengan HIV
dalam tahun 2004
Total
39,4 juta (antara 35,9 – 44,3 juta)
Dewasa
37,2 juta (antara 33,8 – 41,7 juta )
Wanita
17,6 juta (antara 16,3 – 19,5 juta )
Anak-anak di bawah 15 tahun
2,2 juta (antara 2,0 – 2,6 juta )
Yangbaru terinfeksi
HIV dalam tahun
2004
Total
4,9 juta ( antara 4,3 – 6,4 juta )
Dewasa
4,3 juta (antara 3,7 – 5,7 juta)
Anak-anak di bawah 15 tahun
640.000 ( 570,000 – 750.000)
Yang meninggal
karena AIDS dalam
tahun 2004
Total
3,1 juta (antara 2,8 – 3,5 juta )
Dewasa
2,8 juta (antara 2,3 – 2,9 juta )
Anak-anak di bawah 15 tahun
510,000 ( 460.000 – 600,000)
Penularan HIV / AIDS dapat terjadi melalui empat cara, yaitu :
1)
Melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV baik sesama jenis (homo seksual) maupun
dengan lawan jenis (heteroseksual).
2)
Melalui transfusi darah, terjadi apabila darah donor yang ditransfusikan telah tercemar virus
HIV, namun hal ini kemungkinan sangat kecil karena sejak tahun 1992 Palang Merah Indo-
nesia (PMI) telah melakukan pemeriksaan HIV terhadap darah donor, hal ini sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada darah donor.
3)
Melalui penggunaan alat tusuk yang telah terkontaminasi virus HIV, misalnya : jarum suntik,
jarum tindik dan tato
4)
Melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya, hal ini dapat terjadi : pada
saat janin masih dalam kandungan, pada saat melahirkan (partus), dan pada saat menyusui
f. Infeksi saluran reproduksi
Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual di bawah usia 20 tahun serta sering
berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim.
g.
Perasaan malu, bersalah, berdosa dan tidak berharga
Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa ber
-
salah. Perasaan malu dan bersalah semakin muncul ketika dirinya atau pasangannya diketahui
hamil padahal secara resmi belum menjadi suami istri. Bukan hanya pelakunya yang mendapat
aib tapi keluarga besarnya pun ikut mendapat rasa malu juga.
3. Bagaimana Menghindari Seks Bebas
Seks bebas sangat mudah untuk dihindari. Apabila kita telah memahami begitu berbahayanya
seks bebas, maka kita akan berusaha untuk menghindarinya. Mempertebal keimanan merupakan
benteng yang kokoh untuk menghindari perilaku seks bebas. Selain itu, kita juga harus membatasi
pergaulan antara pria dan wanita agar tidak terlalu bebas. Biasanya dari pergaulan yang bebas ini
akan menimbulkan keinginan untuk melakukan seks bebas. Perhatian dari orang tua juga penting
untuk menghindari perilaku seks bebas. Orang tua senantiasa mengawasi pergaulan anak-anaknya
agar tidak terjerumus pada pergaulan yang merugikan ini.
Sumber : Buku Pengenalan dan Pencegahan HIV – AIDS (PT.Sepadan Agra Daya)
Catatan :
* HIV hanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia malalui luka terbuka pada kulit dan
tidak dapat masuk menembus kulit yang utuh. Untuk itu tidak perlu khawatir akan terjadi
penularan HIV malalui berjabat tangan, berdekatan, bergandengan tangan, tinggal
serumah dan menggunakan peralatan makanan dan minum.
* Hindari menggunakan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama dengan pengidap
HIV/AIDS karena ada kemungkinan terdapat bekas darah pada alat yang dipakai pengidap
HIV.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
155
4. Mengapa Kita Menolak Seks Bebas ?
Budaya seks bebas bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Perilaku seks bebas sangat
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Untuk itu, kita harus menolak
budaya seks bebas, karena tidak sesuai dengan kepribadian kita. Seks bebas banyak menimbulkan
kerugian daripada keuntungan. Para remaja yang menjadi korban seks bebas biasanya sering
merasa bersalah. Laporan meningkatnya kehamilan di luar nikah pada para remaja sangat
mencemaskan kita. Keruntuhan moral merupakan kenyataan yang ada yang harus dihadapi akibat
dari budaya seks bebas ini.
Dalam pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor, baik yang dilakukan sesama teman
(peer teaching)
atau diri sendiri (
self assessment
) dengan aspek yang diamati sebagai berikut : (1)
Bekerja sama saat belajar (2) Dapat mengemukakan pendapat, (3) Dapat mengajukan pertanyaan,
(4) Dapat memberikan jawaban, (5) Dapat menghargai pendapat teman, (6) Bertanggungjawab
dengan kriteria sebagai berikut : (a) 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai diharapkan (b) 3
= sering, apabila sering melakukan sesuai yang diharapkan dan kadang-kadang tidak melakukan,
(c) 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan, (d) 1 =
tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
No
Nama
Peserta
Didik
Aspek yang dinilai
Jml.
Skor
Ketertangan
Kerja sama
saat belajar
Dapat
mengemukakan
pendapat
Dapat
mengajukan
pertanyaan
Dapat
memberikan
jawaban
Dapat
menghargai
pendapat
teman
Bertanggungjawab
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
A
V
V
V
V
V
V
20
Baik Sekali
2
B
3
C
4
D
5
E
6
F
Jumlah Skor Max = 24
Petunjuk Penskoran :
Kamu akan memperoleh nilai :
Baik Sekali
: apabila memperoleh skor 16 - 24
Baik
: apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup
: apabila memperoleh skor 7 - 10
Kurang
: apabila memperoleh skor 1 – 6
Tips :
* Hindari dari pergaulan bebas dikalangan remaja atau para pelajar.
* Patuhi norma-norma agama dan adat istiadat yang baik di lingkungan sekolah,
rumah dan masyarakat.
* Jauhilah tempat-tempat prostitusi atau lokalisasi PSK (Pekerja Sek
Komersial).
* Jauhilah dari minum-minuman keras dan penggunaan Narkoba.
* Jauhilah menonton film-film yang bersifat pornografi.
Kelas VIII SMP/MTs
Edisi Revisi
156
Semester 2
Penulisan Hasil Belajar
1. Penilaian Spiritual dan Sosial (K1 dan 2)
Petunjuk Penilaian
Penilaian aspek spiritual dan sosial dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan
pembelajaran. Pengamatan dalam proses penilaian dapat kamu lakukan saat melakukan permainan
sepakbola. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman,
disiplin, toleransi. berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, menunjukkan
sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran.
Lakukan pengamatan untuk diri sendiri atau berpasangan, berikan tanda cek (√) untuk setiap
prilaku, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4. (Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2,
Kurang = 1).
Contoh Format Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
No
Nama
Peserta
Didik
Sikap Spiritual dan Sosial
Jml.
Skor
Nilai
Berdoa sebelum
dan sesudah
pembelajaran
Sungguh-sungguh
dalam pembelajaran
Jujur
Disiplin
Tanggung
jawab
Menghargai
teman
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikrul
Skor Max = 24
Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4
2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)
Pilihan Ganda
Jawab soal berikut dengan memberikan tanda silang (X), untuk jawaban yang benar
diberi skor = 1, bila salah diberi skor = 0
1.
Salah satu alasan pendidik
an seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah .......
a.
untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai moral
b.
untuk memelihara keten
traman keluarga
c.
untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai keadilan
d.
untuk memelihara tegak
nya nilai-nilai kekeluargaan
2.
Akibat bagi remaja perempuan yang sudah melakukan seks bebas di bawah usia 20 tahun akan
mengakibatkan .......
a.
cenderung mudah terkena kanker mulut rahim
b.
cenderung mudah terkena kanker payudara
c.
cenderung mudah terkena kanker paru-paru
d.
cenderung mudah terkena kanker otak
3.
Sesuai dengan kesepakatan internasional “’
Conference of Sex Education and Family Plan
-
ning
’ pada 1962, Tujuan pendidikan pendidikan seks adalah .......
a.
untuk menjalankan kehid
upan yang bahagia
b.
untuk melalui kehidupan
yang bahagia
c
untuk melanjutkan kehid
upan yang bahagia
d.
untuk mengakhiri kehidu
pan yang bahagia
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
157
4.
Salah satu cara untuk men
ghindari seks bebas secara prevrentif adalah .......
a. hindari diri dari pergaulan bebas
b. hindari dari pergaulan sosial
c. mengasingkan diri dari pergaulan
d. menjauhi tempat-tempat prostitusi
5.
Penyakit AIDS adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia penyebab
penyakit ini adalah .......
a. virus HIV
c. bakteri coli
b. sebangsa jamur
d. Amoeba
6.
Penyakit AIDS akan menimbulkan kematian pada penderita setelah munculnya gejala selama
kurang lebih.......
a. 1 - 2 tahun
c. 3 – 4 tahun
b. 2 – 3 tahun
d. 4 - 5 tahun
7.
Gejala yang timbul akibat
infeksi penyakit AIDS adalah .......
a. menurunnya kekebalan tubuh
c. menurunnya kesegaran jasmani
b. meningkatnya kekebalan tubuh
d. meningkatnya kesegaran jasmani
Jawaban singkat (Essay)
Jawab soal berikut dengan benar, dengan deskripsi sebagai berikut:
√ Skor 4: jika kamu mampu menjawab empat jawaban dengan baik
√ Skor 3: jika kamu mampu menjawab tiga jawaban dengan baik
√ Skor 2: jika kamu mampu menjawab dua jawaban dengan baik
√ Skor 1: jika kamu mampu menjawab satu jawaban dengan baik
1.
Sebutkan empat cara penu
laran HIV/AIDS!
2.
Sebutkan empat macam ti
ps untuk menghindari akibat seks bebas!
3.
Sebutkan empat macam re
siko dari perilaku seks bebas!
Format penilaian essay (KI-3), cara penularan HIV/AIDS, tips menghindari akibat seks bebas,
risiko dari prilaku seks bebas
No
Nama Peserta
Didik
Butir Soal
Jml.
Skor
Nilai
1
2
3
4
Cara penularan
HIV/AIDS
Tips menghindari
akibatSeksbebas
Faktor
lingkungan
pengguna
NAPZA
Resiko dari
perilaku seks
bebas
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Max = 16
Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4
Kelas VIII SMP/MTs
Edisi Revisi
158
Semester 2
3. Penilaian Keterampilan (KI-4)
Lakukan prilaku keterampilan dengan berpasangan. Amati gerakan yang dilakukan teman.
Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan, dengan rentang skor
antara 1 sampai dengan 4.
(Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1).
Dan tanda cek
(√) tersebut menunjukkan kompetensi yang diharapkan.
Lakukan pembuatan power point tentang Seks Bebas Secara Berkelmpok:
1. Persiapan materi dengan sumbernya !
2. Langkah pembuatan power point secara urut!
3. Penyajian materi!
Format penilaian (KI-4), persiapan, langkah-langkah pembuatan,
power point
, penyajian
materi
No
Nama Peserta
Didik
Penilaian Keterampilan
Jml.
Skor
Nilai
Prosedural pembuatan power point
Persiapan
Langkah
pembuatan
Penyajian
materi
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Ratna
v
v
v
12
4
2
Dwi
3
Fikrul
Dst.
Skor Max = 12
Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4
Penugasaan
Cari informasi tentang pendidikan seks bebas, melalui buku, koran, majalah, atau internet.
1. Bentuk kelompok 6-10 orang!
2. Catat hasil pencarian, lalu diskusikan dengan teman!
3. Hasil diskusi paparkan di kelas tentang pendidikan seks bebas, sebagai berikut:
a. dapat berupa tulisan minimal 5 lembar.
b. dapat berupa
power point.