Gambar Sampul Penjaskes · BAB IX PENDIDIKAN SEKS BEBAS
Penjaskes · BAB IX PENDIDIKAN SEKS BEBAS
Roji dan Eva Yulianti

23/08/2021 04:51:43

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Seks Bebas

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi bab ini peserta didik

diharapkan memiliki pengetahuan dan mampu

menghindari (Seksbebas) serta menunjukan perilaku

kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan,

disiplin, dan toleransi

Kata Kunci

Pendidikan Seks Bebas

Peta Konsep

Pemahaman Konsep

a. Seks bebas

Seks Bebas

a.

Tujuan

b.

Pendidikan seks bagi

remaja

c.

Bahaya seks bebas

d.

Menghindari seks

bebas

Pendidikan Seks Bebas

Pendidikan Seks Bebas

A.Pengertian Seks Bebas

Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia,

bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai

sex play

yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks yang akan

dijelaskan dalam bab ini adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang

arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkannya secara baik, benar

, dan legal.

Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang luas dan kompleks. Pendidikan seks

bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti

heterosexual

(seseorang yang mempunyai

keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah

biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi, sosio-kultural, agama, dan kesehatan.

Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara

sex instruction

dan

education in sexuality

.

Sex

instruction

ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan

sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui

hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk di dalamnya pembinaan keluarga

dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.

Adapun

education in sexuality

meliputi bidang-bidang etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan

pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai

individual seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik

Sex instruction

tanpa

education in sexuality

dapat menyebabkan

promiscuity

(pergaulan dengan siapa saja) serta

hubungan seks yang menyimpang.

Bab IX

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

152

Semester 2

B. Tujuan Pendidikan Seks Secara Umum

Sesuai dengan kesepakatan internasional “’

Conference of Sex Education and Family Planning’

pada 1962

, adalah: “Untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan

kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya,

serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.” Tujuan utamanya adalah

melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan

lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain.

C.Pendidikan Seks Bagi Remaja

Masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan norma

dan nilai dalam masyarakat kita menganggap pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan

secara terbuka dan hanya merupakan masalah orang dewasa. Pandangan demikian mengandung

banyak kebenarannya terutama pada masa lampau, ketika informasi tentang seks masih sangat

terbatas. Namun, saat ini informasi tentang seks lebih mudah diperoleh dan sangat banyak. Maka

usaha untuk memberikan informasi yang benar perlu diberikan terutama kepada para remaja.

Kini, kemajuan di bidang teknologi informasi telah mengubah struktur dan pandangan hidup

masyarakat kita. Dampak negatif dari kemajuan tersebut adalah pergeseran nilai dan moral yang

terjadi di masyarakat. Sesuatu yang dahulu dianggap tabu, kini menjadi menjadi lazim dan begitu

sebaliknya.

Salah satu pergeseran moral ialah nilai moral seksual terutama di kalangan remaja. Nilai moral

seksual yang dulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, tidak demikian lagi oleh

sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan bimbingan dan penerangan seks kepada

para remaja merupakan suatu yang sangat penting dan perlu.Alasan pendidikan seks sangat

penting diajarkan kepada para remaja adalah:

a. Dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual.

b. Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral.

c. Dapat mengatasi gangguan psikis.

d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.

D. Bahaya Seks Bebas

Seks bebas berarti melakukan aktivitas seks dengan pasangan tanpa diikat perkawinan.

Melakukan seks bebas sangat dilarang oleh agama manapun. Norma-norma di masyarakat juga

menyatakan seks bebas merupakan perbuatan yang terlarang. Pasangan yang melakukan seks

bebas akan mendapat sanksi, baik secara hukum negara maupun hukum masyarakat.

1. Bagaimana Budaya Seks Bebas Muncul?

Budaya seks bebas muncul akibat pergaulan antara pria dan wanita yang bebas. Pergaulan

yang bebas antara pria dan wanita biasanya menggiring pada melakukan aktivitas seks meskipun

mereka tidak terikat perkawinan. Padahal, pria dan wanita yang belum terikat perkawinan tidak

boleh melakukan aktivitas seks.

Faktor-faktor negatif seperti merebaknya informasi bertema pornografi di media massa, dan

kurangnya penanaman moral agama, merupakan sebagian faktor yang menyebabkan munculnya

budaya seks bebas.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

153

2. Apa Bahaya Seks Bebas?

Seks bebas sangat berbahaya, karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama,

masyarakat, juga negara, hamil di luar nikah, mudah tertular penyakit kelamin, dan mudah

terserang penyakit menular lainnya. Berikut beberapa risiko dari perilaku seks bebas :

a. Hilangnya keperawanan dan keperjakaan

Indikasi fisik yang jelas terjadi pada perempuan, yakni robeknya selaput dara.

b. Ketagihan

Karena sudah merasakan kenikmatan, maka mudah sekali muncul rasa ketagihan. Selalu ingin

berbuat, mengulangi dan semakin susah mengendalikan diri.

c. Kehamilan

Perilaku seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan padahal pasangan tersebut belum terikat

secara perkawman. Biasanya kehamilan yang disebabkan seks bebas ini merupakan kehamilan

yang tidak diinginkan.

d. Aborsi dengan segala risikonya

Jika hubungan intim sudah berbuah kehamilan, maka biasanya pasangan tersebut akan

melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Mereka menganggap aborsi adalah jalan yang

terbaik untuk menutup aib dan rasa malu terhadap masyarakat sekitar. Mereka juga belum

siap untuk hidup berumahtangga. Risiko dari aborsi antara lain adalah pendarahan, infeksi,

kemandulan, bahkan kematian.

e. Penularan penyakit kelamin dan HIV/AIDS

AIDS singkatan dari

Acquired Immune Deficiency Syndrome

merupakan gejala penyakit infeksi

yang timbul akibat menurunnya kekebalan tubuh manusia yang disebabkan bukan keturunan akan

tetapi karena virus HIV (

Human Immunodeficiency Virus

). Pengidap HIV adalah seseorang yang

telah terinfeksi virus HIV akan tetapi penderita masih tampak sehat-sehat saja namun sudah sangat

berbahaya karena dapat menularkan virus HIV pada orang lain, sedangkan penderita AIDS adalah

pengidap virus HIV yang telah menunjukan gejala-gejala infeksi oportunistik (infeksi yang timbul

akibat penurunan kekebalan tubuh disebabkan oleh bakteri, jamur dan virus), penderita umumnya

akan meninggal dunia antara 1 – 2 tahun setelah munculnya gejala

AIDS.

Sejak tahun 1981 sampai akhir tahun 2004 lebih dari 70 juta orang telah terinfeksi HIV di

seluruh dunia dan 30 juta orang diantaranya telah meninggal, berikut daftar kasus HIV/AIDS di

dunia hingga Desember 2004 sebagai gambaran peserta didik tentang bahaya dan ancaman virus

HIV/AIDS pada kehidupan manusia.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

154

Semester 2

Jumlah orang yang

hidup dengan HIV

dalam tahun 2004

Total

39,4 juta (antara 35,9 – 44,3 juta)

Dewasa

37,2 juta (antara 33,8 – 41,7 juta )

Wanita

17,6 juta (antara 16,3 – 19,5 juta )

Anak-anak di bawah 15 tahun

2,2 juta (antara 2,0 – 2,6 juta )

Yangbaru terinfeksi

HIV dalam tahun

2004

Total

4,9 juta ( antara 4,3 – 6,4 juta )

Dewasa

4,3 juta (antara 3,7 – 5,7 juta)

Anak-anak di bawah 15 tahun

640.000 ( 570,000 – 750.000)

Yang meninggal

karena AIDS dalam

tahun 2004

Total

3,1 juta (antara 2,8 – 3,5 juta )

Dewasa

2,8 juta (antara 2,3 – 2,9 juta )

Anak-anak di bawah 15 tahun

510,000 ( 460.000 – 600,000)

Penularan HIV / AIDS dapat terjadi melalui empat cara, yaitu :

1)

Melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV baik sesama jenis (homo seksual) maupun

dengan lawan jenis (heteroseksual).

2)

Melalui transfusi darah, terjadi apabila darah donor yang ditransfusikan telah tercemar virus

HIV, namun hal ini kemungkinan sangat kecil karena sejak tahun 1992 Palang Merah Indo-

nesia (PMI) telah melakukan pemeriksaan HIV terhadap darah donor, hal ini sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang kewajiban pemeriksaan virus HIV pada darah donor.

3)

Melalui penggunaan alat tusuk yang telah terkontaminasi virus HIV, misalnya : jarum suntik,

jarum tindik dan tato

4)

Melalui ibu hamil pengidap HIV kepada bayi yang dikandungnya, hal ini dapat terjadi : pada

saat janin masih dalam kandungan, pada saat melahirkan (partus), dan pada saat menyusui

f. Infeksi saluran reproduksi

Remaja perempuan yang sudah aktif secara seksual di bawah usia 20 tahun serta sering

berganti-ganti pasangan cenderung mudah terkena kanker mulut rahim.

g.

Perasaan malu, bersalah, berdosa dan tidak berharga

Mereka yang sudah terjerumus pada perilaku seks bebas biasanya selalu dirundung rasa ber

-

salah. Perasaan malu dan bersalah semakin muncul ketika dirinya atau pasangannya diketahui

hamil padahal secara resmi belum menjadi suami istri. Bukan hanya pelakunya yang mendapat

aib tapi keluarga besarnya pun ikut mendapat rasa malu juga.

3. Bagaimana Menghindari Seks Bebas

Seks bebas sangat mudah untuk dihindari. Apabila kita telah memahami begitu berbahayanya

seks bebas, maka kita akan berusaha untuk menghindarinya. Mempertebal keimanan merupakan

benteng yang kokoh untuk menghindari perilaku seks bebas. Selain itu, kita juga harus membatasi

pergaulan antara pria dan wanita agar tidak terlalu bebas. Biasanya dari pergaulan yang bebas ini

akan menimbulkan keinginan untuk melakukan seks bebas. Perhatian dari orang tua juga penting

untuk menghindari perilaku seks bebas. Orang tua senantiasa mengawasi pergaulan anak-anaknya

agar tidak terjerumus pada pergaulan yang merugikan ini.

Sumber : Buku Pengenalan dan Pencegahan HIV – AIDS (PT.Sepadan Agra Daya)

Catatan :

* HIV hanya dapat masuk ke dalam tubuh manusia malalui luka terbuka pada kulit dan

tidak dapat masuk menembus kulit yang utuh. Untuk itu tidak perlu khawatir akan terjadi

penularan HIV malalui berjabat tangan, berdekatan, bergandengan tangan, tinggal

serumah dan menggunakan peralatan makanan dan minum.

* Hindari menggunakan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama dengan pengidap

HIV/AIDS karena ada kemungkinan terdapat bekas darah pada alat yang dipakai pengidap

HIV.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

155

4. Mengapa Kita Menolak Seks Bebas ?

Budaya seks bebas bukan merupakan budaya bangsa Indonesia. Perilaku seks bebas sangat

bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Untuk itu, kita harus menolak

budaya seks bebas, karena tidak sesuai dengan kepribadian kita. Seks bebas banyak menimbulkan

kerugian daripada keuntungan. Para remaja yang menjadi korban seks bebas biasanya sering

merasa bersalah. Laporan meningkatnya kehamilan di luar nikah pada para remaja sangat

mencemaskan kita. Keruntuhan moral merupakan kenyataan yang ada yang harus dihadapi akibat

dari budaya seks bebas ini.

Dalam pembelajaran dapat dilakukan pemberian skor, baik yang dilakukan sesama teman

(peer teaching)

atau diri sendiri (

self assessment

) dengan aspek yang diamati sebagai berikut : (1)

Bekerja sama saat belajar (2) Dapat mengemukakan pendapat, (3) Dapat mengajukan pertanyaan,

(4) Dapat memberikan jawaban, (5) Dapat menghargai pendapat teman, (6) Bertanggungjawab

dengan kriteria sebagai berikut : (a) 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai diharapkan (b) 3

= sering, apabila sering melakukan sesuai yang diharapkan dan kadang-kadang tidak melakukan,

(c) 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan, (d) 1 =

tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

No

Nama

Peserta

Didik

Aspek yang dinilai

Jml.

Skor

Ketertangan

Kerja sama

saat belajar

Dapat

mengemukakan

pendapat

Dapat

mengajukan

pertanyaan

Dapat

memberikan

jawaban

Dapat

menghargai

pendapat

teman

Bertanggungjawab

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

A

V

V

V

V

V

V

20

Baik Sekali

2

B

3

C

4

D

5

E

6

F

Jumlah Skor Max = 24

Petunjuk Penskoran :

Kamu akan memperoleh nilai :

Baik Sekali

: apabila memperoleh skor 16 - 24

Baik

: apabila memperoleh skor 11 - 15

Cukup

: apabila memperoleh skor 7 - 10

Kurang

: apabila memperoleh skor 1 – 6

Tips :

* Hindari dari pergaulan bebas dikalangan remaja atau para pelajar.

* Patuhi norma-norma agama dan adat istiadat yang baik di lingkungan sekolah,

rumah dan masyarakat.

* Jauhilah tempat-tempat prostitusi atau lokalisasi PSK (Pekerja Sek

Komersial).

* Jauhilah dari minum-minuman keras dan penggunaan Narkoba.

* Jauhilah menonton film-film yang bersifat pornografi.

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

156

Semester 2

Penulisan Hasil Belajar

1. Penilaian Spiritual dan Sosial (K1 dan 2)

Petunjuk Penilaian

Penilaian aspek spiritual dan sosial dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti kegiatan

pembelajaran. Pengamatan dalam proses penilaian dapat kamu lakukan saat melakukan permainan

sepakbola. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: kerjasama, tanggungjawab, menghargai teman,

disiplin, toleransi. berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran, menunjukkan

sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran.

Lakukan pengamatan untuk diri sendiri atau berpasangan, berikan tanda cek (√) untuk setiap

prilaku, dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 4. (Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2,

Kurang = 1).

Contoh Format Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial

No

Nama

Peserta

Didik

Sikap Spiritual dan Sosial

Jml.

Skor

Nilai

Berdoa sebelum

dan sesudah

pembelajaran

Sungguh-sungguh

dalam pembelajaran

Jujur

Disiplin

Tanggung

jawab

Menghargai

teman

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

2

Dwi

3

Fikrul

Skor Max = 24

Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4

2. Penilaian Pengetahuan (KI-3)

Pilihan Ganda

Jawab soal berikut dengan memberikan tanda silang (X), untuk jawaban yang benar

diberi skor = 1, bila salah diberi skor = 0

1.

Salah satu alasan pendidik

an seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah .......

a.

untuk memelihara tegak

nya nilai-nilai moral

b.

untuk memelihara keten

traman keluarga

c.

untuk memelihara tegak

nya nilai-nilai keadilan

d.

untuk memelihara tegak

nya nilai-nilai kekeluargaan

2.

Akibat bagi remaja perempuan yang sudah melakukan seks bebas di bawah usia 20 tahun akan

mengakibatkan .......

a.

cenderung mudah terkena kanker mulut rahim

b.

cenderung mudah terkena kanker payudara

c.

cenderung mudah terkena kanker paru-paru

d.

cenderung mudah terkena kanker otak

3.

Sesuai dengan kesepakatan internasional “’

Conference of Sex Education and Family Plan

-

ning

’ pada 1962, Tujuan pendidikan pendidikan seks adalah .......

a.

untuk menjalankan kehid

upan yang bahagia

b.

untuk melalui kehidupan

yang bahagia

c

untuk melanjutkan kehid

upan yang bahagia

d.

untuk mengakhiri kehidu

pan yang bahagia

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

157

4.

Salah satu cara untuk men

ghindari seks bebas secara prevrentif adalah .......

a. hindari diri dari pergaulan bebas

b. hindari dari pergaulan sosial

c. mengasingkan diri dari pergaulan

d. menjauhi tempat-tempat prostitusi

5.

Penyakit AIDS adalah jenis penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia penyebab

penyakit ini adalah .......

a. virus HIV

c. bakteri coli

b. sebangsa jamur

d. Amoeba

6.

Penyakit AIDS akan menimbulkan kematian pada penderita setelah munculnya gejala selama

kurang lebih.......

a. 1 - 2 tahun

c. 3 – 4 tahun

b. 2 – 3 tahun

d. 4 - 5 tahun

7.

Gejala yang timbul akibat

infeksi penyakit AIDS adalah .......

a. menurunnya kekebalan tubuh

c. menurunnya kesegaran jasmani

b. meningkatnya kekebalan tubuh

d. meningkatnya kesegaran jasmani

Jawaban singkat (Essay)

Jawab soal berikut dengan benar, dengan deskripsi sebagai berikut:

√ Skor 4: jika kamu mampu menjawab empat jawaban dengan baik

√ Skor 3: jika kamu mampu menjawab tiga jawaban dengan baik

√ Skor 2: jika kamu mampu menjawab dua jawaban dengan baik

√ Skor 1: jika kamu mampu menjawab satu jawaban dengan baik

1.

Sebutkan empat cara penu

laran HIV/AIDS!

2.

Sebutkan empat macam ti

ps untuk menghindari akibat seks bebas!

3.

Sebutkan empat macam re

siko dari perilaku seks bebas!

Format penilaian essay (KI-3), cara penularan HIV/AIDS, tips menghindari akibat seks bebas,

risiko dari prilaku seks bebas

No

Nama Peserta

Didik

Butir Soal

Jml.

Skor

Nilai

1

2

3

4

Cara penularan

HIV/AIDS

Tips menghindari

akibatSeksbebas

Faktor

lingkungan

pengguna

NAPZA

Resiko dari

perilaku seks

bebas

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

2

Dwi

3

Fikrul

Dst.

Skor Max = 16

Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4

Kelas VIII SMP/MTs

Edisi Revisi

158

Semester 2

3. Penilaian Keterampilan (KI-4)

Lakukan prilaku keterampilan dengan berpasangan. Amati gerakan yang dilakukan teman.

Berikan tanda cek (√) pada kolom perolehan skor yang sudah disediakan, dengan rentang skor

antara 1 sampai dengan 4.

(Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup = 2, Kurang = 1).

Dan tanda cek

(√) tersebut menunjukkan kompetensi yang diharapkan.

Lakukan pembuatan power point tentang Seks Bebas Secara Berkelmpok:

1. Persiapan materi dengan sumbernya !

2. Langkah pembuatan power point secara urut!

3. Penyajian materi!

Format penilaian (KI-4), persiapan, langkah-langkah pembuatan,

power point

, penyajian

materi

No

Nama Peserta

Didik

Penilaian Keterampilan

Jml.

Skor

Nilai

Prosedural pembuatan power point

Persiapan

Langkah

pembuatan

Penyajian

materi

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

Ratna

v

v

v

12

4

2

Dwi

3

Fikrul

Dst.

Skor Max = 12

Nilai = skor perolehan/skor maxsimal x 4

Penugasaan

Cari informasi tentang pendidikan seks bebas, melalui buku, koran, majalah, atau internet.

1. Bentuk kelompok 6-10 orang!

2. Catat hasil pencarian, lalu diskusikan dengan teman!

3. Hasil diskusi paparkan di kelas tentang pendidikan seks bebas, sebagai berikut:

a. dapat berupa tulisan minimal 5 lembar.

b. dapat berupa

power point.